Sidat alias pelus atau moa,merupakan ikan yang hidup hampir disemua perairan tawar yang ada,seperti sungai,rawa,danau dan selokan.ikan ini sangat rakus dan mau makan apa saja yang ada dalam air.sebab sifat ikan ini termasuk kedalam kelompok karnivora.
sidat (anguilla sp) |
Dengan meningkatnya kebutuhan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
sumber protein hewani,lebih-lebih dengan dicanangkannya gerakan makan ikan ,peluang ini sedapat mungkin segera dikembangkan,baik sebagai usaha bisnis positif terhadap upaya peningkatan pendapatan maupun perbaikan gizi masyarakat. Saat ini, budidaya sidat baru berkembang dinegara-negara tertentu,seperti jepang.sebab ikan ini memang tergolong sulit untuk dipijahkan dalam bentuk budidaya.Banyak negara yang sudah berusaha membudidayakan ikan ini, tapi belum ada yang bisa mencapai hasil optimal.
Untuk menghasilkan sidat yang siap dikonsumsi,diperlukan waktu minimal dua tahun kalau dipelihara sejak benih.karena sulit dipijahkan ,budidaya sidat umumnya baru terbatas pada usaha pembesaran dangan benih hasil tangkapan dari alam.sebagian menggunakan kolam tanah ,sebagian lagi di kolam permanan.
Selain mengunakan kolam tanah dan kolam permanan,ada alternatif lain dalam usaha budidaya pembaseran sidat, yaitu dilakukan dengan pemeliharaan didalam keramba atau jaring apung.dan ini pernah di ujicobakan oleh loka budidaya Air tawar tetelu (BAT).ikan sidat dipelihara dalam keramba ukuran 150 x 70 x 60 cm ,yang diletakkan dalam saluran air yang ada di BAT,dan dalam jaring ukuran 2 x 1 x 1 m,yang diletakkan dalam kolam beton,ternyata menghasilkan sidat siap konsumsi lebih cepat.
Berat awal sidat yang dipelihara dalam keramba 1.740 gram dan dalam jaring 700 gram.makanan utama yang diberikan adalah pellet.Sedang makanan tambahannya adalah ikan – ikan kecil dan siput,yang besarnya sesuai dengan ukuran mulut ikan sidat yang dipelihara.
Budidaya ikan sidat dalam jaring apung |
Syarat itu ,berupa dukungan tersedianya nutrien dalam pakan serta kondisi lingkungan yang baik,seperti kualitas air,temperatur,pH,kandungan oksigen,nitrat /nitrit didalam air,serta kecerahan air,disamping pencegahan terhadap hama penyakit.
Temperatur ternyata sangat mempengaruhi aktivitas makan ikan.sidat memiliki kecepatan tumbuh yang sangat tinggi pada suhu air berkisar 23-30 derajat celcius.Pada suhu ini aktivitas makan ikan sidat sangat baik.Tapi diatas atau di bawah suhu ini,sidat kurang bergairah untuk makan.
Dengan pemeliharaan dalam keramba dan jaring,kelangsungan hidup ikan sidat cukup baik.Untuk keramba bisa mencapai 88% dan dalam jaring 76%.Sedang waktu makan ikan sidat satu kali sehari.yaitu pada jam 20.00 – 22.00,dengan porsi sekitar 5 – 10% dari bobot tubuh ikan.
Dengan rekayasa budidaya ikan sidat di dalam keramba maupun jaring ,diharapkan bakal memacu minat masyarakat untuk membudidayakan ikan yang memiliki bentuk campuran antara belut dan lele ini.Apalagi pangsa pasarnya sudah menunjukkan kecerahan.Tinggal membudidayakannya.
0 comments :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !